Mengapa Harga Cabe Tidak Pernah Stabil?

Cabai rawit merah adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum yang buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. Warna buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua.

Seperti yang kita tau cabai banyak dipakai di berbagai olahan masakan karena dapat menambah cita rasa pedas dan saat ini cabai mengalami kenaikan terutama jenis cabai yang akan kita bahas kali ini yaitu cabai rawit merah.

Harga cabai rawit merah beberapa waktu terakhir memang masih terbilang mahal berkisar Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram.

Kenapa sih cabai rawit merah mahal??

Dikutip dari Finance.detik.com masalah mahalnya harga cabai tiap tahun memang selalu berulang dan tidak pernah selesai. Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar mengungkapkan masalah harga cabai ini sebenarnya terjadi karena persoalan supply dan demand biasa.
Hermanto mengungkapkan kenaikan harga seperti ini masih akan terjadi selama tidak ada pengembangan teknologi budidaya yang memungkinkan untuk memproduksi cabai di luar musim.
Peneliti INDEF Rusli Abdullah mengungkapkan musim hujan dan cuaca yang tak menentu memang menjadi penyebab utama harga cabai rawit yang mahal ini.

Seharusnya Maret ini sudah mulai mereda. Namun sebentar lagi akan disambut dengan bulan Ramadan dan ada kemungkinan harga belum kembali ke normal

Media Tanam Organik produksi Villa Tani Indonesia

Bingung cari media tanam yang sesuai ?Pengen beli tapi takut nggak cocok dan mahal? Ke Villatani aja, disini kami memproduksi sendiri media tanamnya lhoo dengan memanfaatkan kotoran hewan dari peternakan villa ternak, dan sekam yang terbuat dari jerami.

Untuk komposisinya terdiri dari

– Pupuk kandang : Dapat menyediakan berbagai kebutuhan unsur mikro hingga makro, memperbaiki struktur tanah, penyeimbang nutrisi, pemacu pertumbuhan mikroorganisme, dan dapat membuat tanaman lebih cepat berkembang

– Sekam bakar : Menjaga struktur tanah agar tetap gembur, Menjaga unsur hara, pH tanah meningkat, Mengisolasi penyakit serta menyerap racun, Mengatasi tanah rusak karena bahan kimia, dan membuat sirkulasi udara media tanam terjaga

– Tanah merah : Dapat sebagai cadangan air, dapat menjaga kondisi akar dan tanaman dengan baik

– Kapur pertanian : Mendorong pembentukan dan pertumbuhan akar lebih dini, mempromosikan fiksasi nitrogen lebih baik dengan tanaman kacang-kacangan, Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, Meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk-pupuk organik, Memasok kebutuhan kalsium, magnesium dan mineral lain untuk tanaman, serta memperbaiki masalah tanah dari tingkat keasaman / ACID. Bahan-bahan tersebut disatukan menjadi 1 karung atau 5 Kg dan dengan harga Rp 10.000 saja.

Villa Tani Indonesia & i-Grow membuka pendanaan project budidaya kentang

iGrow bersama PT. Villa Tani Indonesia bersinergi untuk memberdayakan dan meningkatkan produktivitas  serta memberikan kemudahan akses pasar kepada para Petani Kentang yang ada di Kawasan Pangalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat.
 
Bagi masyarakat yang tertarik dalam pengembangan budidaya Kentang ini dapat berkontribusi dengan nilai per unit nya sebesar Rp 2.000.000,- atau setara dengan 250 Kg Kentang. Jangka waktu pembiayaan adalah selama 6 bulan (1 siklus penanaman) dengan margin keuntungan sebesar 16% pa (8% dalam 6 bulan) yang akan dibagikan bersamaan dengan pengembalian pokoknya pada akhir periode.

Villa Tani Indonesia Ajak Kaum Millenial Jadi Petani Sukses

CILEGON, LineNews.id – Villa Tani Indonesia bersama DPD Himpunan Alumni IPB Banten, membuka program pelatihan pertanian berkelanjutan hulu-hilir dengan mengajak seribu pemuda-pemudi Banten untuk menjadi petani millenial. 

Disebutkan, sejak pendaftaran program pelatihan itu dibuka, saat ini dari seribu peserta yang ditargetkan, sudah masuk sebanyak 899 pemuda-pemudi Banten yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program dengan tajuk ‘Banten Memanggil Seribu Petani Millennial’. 

Owner Villa Tani Indonesia (VTI) mengungkapkan, pendaftaran baru dibuka pada 29 Januari 2021 dan berakhir hingga 28 Februari 2021.

“Artinya, tidak perlu menunggu sampai batas waktu pendaftaran ditutup, dalam waktu 10 hari saja sudah masuk 900 pendaftar. Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat khususnya pemuda-pemudi di Banten untuk menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor potensial yang bisa digarap dan menjadi profesi yang memiliki peluang besar dalam membantu mengurangi angka pengangguran,” Kata Haribowo, Owner Villa Tani Indonesia (VTI), Sabtu (13/2/2021). 

Selama pelatihan, lanjut Bowo, para peserta akan disediakan lahan budidaya dan bisa menikmati hasilnya saat panen nanti. 

“Setelah pelatihan, bagi peserta yang ingin menjalankan usaha ini secara mandiri, akan kami dampingi. Dimana saat panen nanti, hasil panennya akan kami tampung. Jadi tidak perlu takut atau bingung hasilnya nanti mau dijual atau dipasarkan kemana, karena kami juga sudah siapkan jaringan dan jaminan pemasarannya,” ungkapnya. 

Bagi yang punya keinginan bergabung, lanjut Bowo, bisa melakukan pendaftaran secara online melalui laman website _http://bit.ly/VTIOprec1000Petani_ hingga tanggal 28 Februari 2021 dengan catatan jika kuota masih tersedia. 

“Masih ada 100 kuota untuk mencapai angka 1.000. Namun jika melihat data yang masuk saat ini, kemungkinan dalam waktu beberapa hari kedepan kuotanya akan segera terpenuhi semuanya. Jadi bagi yang berminat untuk mengambil peluang ini, silahkan bergabung secepatnya, jangan sampai enggak, karena gratis,” imbuhhnya. 

Untuk diketahui, berdasarkan data peserta yang sudah masuk saat ini, mayoritas peserta yang ikut dan ambil bagian dalam program tersebut di dominasi oleh kalangan pemuda-pemudi yang belum bekerja (pengangguran) dengan persentase sebesar 33.3 persen, wirausaha 19.8 persen, pegawai swasta/negeri 19.5 persen, pelajar 16 persen, dan lulusan baru (fresh graduate) sebesar 11.5 persen.

Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten menunjukkan, jumlah angka pengangguran di Provinsi Banten meningkat dari 63,83 persen pada tahun 2019, menjadi 64,48 persen di tahun 2020.

Di mana, sampai dengan Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka di Banten mencapai angka 10,64 persen atau sekitar 661 ribu orang. (Red)

Villa Tani Indonesia Ajak Muda-Mudi Banten Jadi Petani Millenial, Gratis

CILEGON – Villa Tani Indonesia (VTI) bersama DPD Himpunan Alumni IPB Banten, membuka program pelatihan Pertanian berkelanjutan hulu-hilir dengan mengajak 1.000 pemuda-pemudi Banten untuk menjadi Petani Millenial.

Haribowo, Owner Villa Tani Indonesia (VTI) mengungkapkan, sejak pendaftaran program pelatihan itu dibuka, saat ini dari 1.000 peserta yang ditargetkan, sudah masuk sebanyak 899 pemuda-pemudi Banten yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program dengan tajuk ‘Banten Memanggil 1.000 Petani Millennial.

“Artinya, tidak perlu menunggu sampai batas waktu pendaftaran ditutup, dalam waktu 10 hari saja sudah masuk 900 pendaftar. Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat khususnya pemuda-pemudi di Banten untuk menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor potensial yang bisa digarap dan menjadi profesi yang memiliki peluang besar dalam membantu mengurangi angka pengangguran,” jelasnya, Sabtu (13/2/2021).

Selama pelatihan, masih kata Bowo, para peserta akan disediakan lahan budidaya dan bisa menikmati hasilnya saat panen nanti. Setelah pelatihan, bagi peserta yang ingin menjalankan usaha ini secara mandiri, akan pihaknya dampingi.

Villa Tani Indonesia Ajak Generasi Muda Banten Jadi Petani Millenial

Villa Tani Indonesia bersama DPD Himpunan Alumni IPB Banten, membuka program pelatihan Pertanian berkelanjutan bagi 1.000 orang generasi muda di Provinsi Banten, untuk menjadi Petani Millenial. Pendaftaran, diketahui dibuka mulai dari 29 Januari 2021 sampai dengan 28 Februari 2021.
Owner Villa Tani Indonesia (VTI), Haribowo mengatakan, dari sejak pendaftaran program pelatihan ini dibuka, sudah masuk sebanyak 899 peserta dari target 1.000 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program dengan tajuk ‘Banten Memanggil 1.000 Petani Millennial’.
“Artinya, tidak perlu menunggu sampai batas waktu pendaftaran ditutup, dalam waktu 10 hari saja sudah masuk 900 pendaftar,” katanya, Sabtu (13/2/2021). 

Haribowo memandang, hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat khususnya pemuda-pemudi di Banten, untuk menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor potensial yang bisa digarap, dan menjadi profesi yang memiliki peluang besar dalam membantu mengurangi angka pengangguran.

Pria yang akrab disapa Bowo ini menjelaskan, selama pelatihan para peserta akan disediakan lahan untuk budidaya, dan bisa menikmati hasilnya saat panen nanti. 

Setelah pelatihan, bagi peserta yang ingin menjalankan usaha ini secara mandiri, akan mendapat pendampingan. Dimana saat panen nanti, hasil panennya akan kami tampung.

“Jadi tidak perlu takut atau bingung hasilnya nanti mau dijual atau dipasarkan kemana, karena kami juga sudah siapkan jaringan dan jaminan pemasarannya,” ungkapnya. 

Untuk itu, bagi millenial yang punya keinginan bergabung, lanjut Bowo, bisa melakukan pendaftaran secara online melalui http://bit.ly/VTIOprec1000Petani hingga tanggal 28 Februari 2021 dengan catatan jika kuota masih tersedia. 

“Masih ada 100 kuota untuk mencapai angka 1.000. Namun jika melihat data yang masuk saat ini, kemungkinan dalam waktu beberapa hari kedepan kuotanya akan segera terpenuhi semuanya,” ujarnya.

“Jadi bagi yang berminat untuk mengambil peluang ini, silahkan bergabung secepatnya, jangan sampai enggak, karena gratis,” tambahnya. 

Untuk diketahui, berdasarkan data peserta yang sudah masuk saat ini, mayoritas peserta yang ikut dan ambil bagian dalam program tersebut di dominasi oleh kalangan pemuda-pemudi yang belum bekerja (pengangguran) dengan persentase sebesar 33.3 persen, wirausaha 19.8 persen, pegawai swasta/negeri 19.5 persen, pelajar 16 persen, dan lulusan baru (fresh graduate) sebesar 11.5 persen.

Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten menunjukkan, jumlah angka pengangguran di Provinsi Banten meningkat dari 63,83 persen pada tahun 2019, menjadi 64,48 persen di tahun 2020.

Dimana, sampai dengan Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka di Banten mencapai angka 10,64 persen atau sekitar 661 ribu orang. (es’em)

Pelatihan daring perdana via zoom dengan tema: MENANAM SAYURAN ORGANIK SKALA PEKARANGAN RUMAH

Di era new normal ini menjaga asupan makanan bergizi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tak mudah tertular virus.

makanan bergizi berasal dari pangan-pagan organik salah satunya sayuran organik

Pelatihan agropreneurship ke 6 ini bertemakan “menghadirkan ketahanan pangan dari rumah” Pelatihan Online budidaya sayuran organik skala perkarangan rumah bersama praktisi pertanian organik

Peserta diajarkan bagaimana caranya menanam sayuran organik di areal perkarangan rumah, mulai dari pengolahan media tanam sampai panen.

Dengan kita menanam sayuran organik dirumah, kita menjadi pejuang ketahanan pangan keluarga.